Liputan6.com, Jakarta - Gerakan spartan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Depok mendorong Kaesang Pangarep maju pada Pilkada Kota Depok 2024, menjadi perhatian salah satu pentolan PDI Perjuangan (PDIP) Kota Depok, Ikravany Hilman. Sekretaris PDI Perjuangan Kota Depok menganggap gerakan yang dilakukan PSI Depok dianggap mengambil jalan pintas.
Ikravany mengatakan, gerakan deklarasi dukungan terhadap Kaesang yang ramai disuarakan PSI Depok menunjukan kegagalan pengkaderan PSI. Mendorong putra Presiden Joko Widodo, Kaesang pangarep dianggap cara PSI Depok mengambil jalan pintas untuk meraih suara dan menarik simpati masyarakat.
Baca Juga
“Jangan sampai kegagalan pengkaderan mengambil jalan pintas, kenapa Kaesang yang dimajukan bukan Giring saja,” ujar Ikravany, Selasa (6/6/2023).
Advertisement
PSI melakukan gerakan dengan menampilkan spanduk hingga baliho di yang berada di Jalan Raya Margonda. Ikravany menganggap cara tersebut hanya omong kosong PSI namun Ikravany mengakui setuju akan kritik PSI Depok terkait kepemimpinan di Kota Depok.
“Analoginya sekarang jelaskan apa hubungannya PSI menang dengan Kaesang Wali Kota, PSI menang itu harus lebih dari 12 kursi dong,” sindir Ikravany.
Dengan asumsi sekarang PKS 12 kursi, PSI harus menargetkan mendapatkan 15 kursi dan dapat mendeklarasikan PSI Depok menang. Namun pada kenyataannya targetnya PSI Depok hanya enam kursi.
“Berarti dia sendiri tahu kalau targetnya enggak menang, tapi kok berani ngomong begitu,” ucap Ikravany.
PSI Dianggap Berikan Harapan Palsu
Ikravany mengungkapkan, langkah yang dilakukan PSI dianggap memberikan harapan palsu. Langkah yang dilakukan PSI Depok dianggap sama seperti yang pernah dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjanjikan pajak kendaraan gratis dan SIM seumur hidup, janji tersebut dilakukan karena PKS yakin tidak akan menang.
"Nah kalau ditagih, nanti mereka jawab kan gue enggak menang, orang sudah keburu ketipu dan berharap,” ungkap Ikravany.
Pendapat Ikravany bukan bermaksud menolak Kaesang maju pada Pilkada Depok 2024. Ikravany hanya meminta PSI Depok tidak manipulasi untuk menarik suara masyarakat.
"Itu hak pilih semua orang, tapi kampanyenya jangan tipu-tipu lah. PSI menang atau tidak Kaesang tetap punya kesempatan untuk jadi Wali Kota Depok, jadi akui saja kalau berharap dari popularitas orang lain untuk mendongkrak suara,” tegas Ikravany.
Advertisement
Enggan Tanggapi Sindiran PDIP
Sementara, Wakil PSI Kota Depok, Icuk Pramana Putra, enggan menanggapi komentar pedas Ikravany. Icuk tidak ingin mengambil pusing pendapat yang dilontarkan Ikravany terkait PSI mengusung Kaesang pada Pilkada Kota Depok.
“Menanggapi pernyataan Bang Ikra, kami pengurus PSI Kota Depok santai dan tidak terlalu memusingkan,” ujar Icuk.
Icuk menuturkan, PSI Depok akan membawa semangat perubahan untuk Kota Depok menjadi lebih baik. Bahkan Icuk menganggap dengan hadirnya PSI Depok mengusung Kaesang membuat PDI Perjuangan merasa terancam yang sebelumnya PKS dianggap merasa tidak nyaman.
“Kalau begini kan terlihat, tidak hanya PKS yang tidak nyaman, bahkan PDIP juga merasa terancam,” sindir Icuk.
Icuk turut memberikan sindiran kepada PDI Perjuangan melakukan gerakan setelah Pilkada Kota Depok 2020. Pada saat itu PDI Perjuangan mengusung Pradi Supriatna-Afifah Alia dengan 12 parpol melawan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono. Saat itu Idris-Imam memenangkan Pilkada Kota Depok yang hanya di PKS, Demokrat, dan PPP.
“Hari pertama PDIP yang merapat mesra dengan PKS, tanpa mengindahkan perasaan Pradi-Afifah, relawan, simpatisan, silakan cek di media,” kata Icuk.
Untuk itu, PSI Depok berusaha ingin memberikan perubahan terhadap Kota Depok. Hal itu lah yang mendorong PSI Depok mengusung Kaesang calon Wali Kota Depok 2024.
“Sudah saatnya PSI memimpin pemilih nasionalis di Kota Depok untuk merebut kemenangan melalui Kaesang,” pungkas Icuk.